70 Tahun Agung Concern Group Ini Kiat Membangun Perusahaan Keluarga -->

70 Tahun Agung Concern Group Ini Kiat Membangun Perusahaan Keluarga

Pikiran Rakyat Jambi
Saturday, August 10, 2024

Pikiranrakyatjambi.com,

Sudah 70 tahun Agung Concern Group hadir di Indonesia. Tentu tidak mudah bagi perusahaan keluarga ini untuk bertahan, terus bertumbuh, menjadi besar, dan sampai kini sudah melibatkan generasi ketiga dalam operasionalisasinya. 

Menandai perjalanan panjang itu, akan digelar Anniversary Agung Concern Group ke-70, pada Rabu (24/7/2024), dengan gala dinner di sebuah hotel ternama di Jakarta.

Dengan mengusung tema: Sparking Innovation, Empowering The Future, pesta perayaan HUT ke-70 Agung Concern Group itu, dihadiri antara lain oleh Wakil Presiden ke 11 dan 13 RI, Jusuf Kalla, Menko Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan, dan beberapa pejabat negara lainnya, serta relasi bisnis Agung Concern.

Benar. Tidak banyak perusahaan keluarga yang bisa bertahan sampai generasi kedua, ketiga, dan seterusnya. Salah satu dari yang sedikit itu, Agung Concern Group, yang tahun ini, sudah menapaki jalan panjang sampai 70 tahun, dengan jumlah karyawan  lebih dari 5000 orang, yang tersebar di seluruh pelosok Tanah Air.

Menarik dicatat, lewat sang ayah (generasi pertama) Samuel Panjaitan, Agung Concern adalah perusahaan keluarga yang mengelola showroom dan bengkel di Surabaya, Jawa Timur.

Kemudian bisnisnya berkembang menjadi importir kendaraan bermotor. Salah satunya merek Toyota. Perusahaan lalu membuka cabang di Jakarta dengan mengimpor suku cadang dan kendaraan built up.

Nah, seiring dengan perkembangan dunia otomotif di Indonesia dan pengalaman menjual kendaraan bermotor merek Toyota, Agung Concern dipercaya menjadi dealer utama Toyota. Agung Toyota, satu dari lima founding dealer Toyota sejak 1972, sejajar dengan antara lain Astra Internasional Group atau Auto 2000, Kalla Group, Hasjrat Abadi dan Nasmoco Group. Agung Toyota kini tampil menguasai pasar mobil di wilayah Riau, Jambi, Bengkulu, Kepulauan Riau, dan Bali.

Kini, 70 tahun kemudian, Agung Concern Group, yang telah merambah ke berbagai lini bisnis. Mulai dari transportasi darat dan laut, logistik, warehouse, properti, hingga teknologi informasi. Perusahaan keluarga yang didirikan oleh oleh pasangan almarhum Samuel Panjaitan, dan Ostina Emmanuel ini, tetap sukses berkembang di bawah kendali generasi kedua, yang kini sudah melibatkan generasi ketiga.

Sejumlah hal penting yang bisa dijadikan pelajaran bagi perusahaan keluarga, jika ingin eksis dan bertahan puluhan bahkan ratusan tahun. Di antaranya, tentang filosofi keluarga yang menjadi corporate culture, pembentukan tim building, juga kejelian membaca situasi dan mengeksekusinya sebagai bisnis menguntungkan.

Memasuki generasi  kedua,  Agung Concern Group  dikelola oleh H.M  Bukti Panjaitan sebagai President Direktur dan Mahatma Ilham Panjaitan yang juga menduduki posisi  sebagai CEO

Saat merayakan ulang tahunnya yang ke-65  pada tahun 2021,  Mahatma Ilham Panjaitan, membagikan resepnya sehingga bisa membawa perusahaan keluarganya, yaitu dengan menempatkan orang yang tepat pada posisi tepat.

“Sederhana saja. The right man and the right place, dengan begitu beres semua,” kata Mahatma Ilham Panjaitan, karib disapa MIP dalam silaturahim peluncuran buku perjalanan hidupnya, di Jakarta pada tahun 2021. Buku berjudul “Panjaitan van Menteng The Godfather” itu ditulis jurnalis Putut Trihusodo dan Dwitri Waluyo dengan gaya reportase menarik.

Utamakan kompetensi, kecakapan dan kejujuran daripada hubungan darah 
Dalam pernyataannya kepada beberapa media,  Mahatma Ilham Panjaitan membagikan kiat yang dipegangnya sebagai nilai-nilai perusahaan itu, dengan mengutamakan kompetensi, kecakapan, dan kejujuran untuk menjalankan perusahaan dari pada sekedar hubungan darah. Anak keempat dari lima bersaudara pasangan Samuel Panjaitan, dan Ostina Emmanuel itu, memegang prinsip utama itu di jajaran perusahaannya. 

“Sekalipun keluarga, kalau tidak cakap, harus minggir. Ada tempat, dan tugas lain untuk keluarga, yang dipastikan tidak mengganggu manajemen usaha,” kata tamatan Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia itu.

Sebagai Chief Executive Officer (CEO) kelompok usaha modern, dengan tatanan organisasi mutakhir, Ilham Panjaitan telah membagi segala tanggung jawab, dan pekerjaan sehari-hari kepada para pimpinan perusahaan. Ada jajaran eksekutif, setingkat direktur, yang resmi disebut Chief Operation Officer (COO). Mereka, sebagian besar di antaranya karyawan asli, yang merintis karier dari jenjang staf. Kalau mereka bisa berada di puncak karier, itu karena memang terbukti cakap, kompeten, inovatif, selain loyal, tentu.

Mengenai perubahan iklim bisnis (base on TI) saat ini, yang antara lain dimotori oleh putra tunggalnya Moshe Darron Panjaitan, menurut Mahatma Ilham Panjaitan, perubahan itu hal yang tak bisa dihindari. Karenanya, kata pria kelahiran Jakarta, 23 Juni 1956 itu, perubahan perlu disikapi dengan waspada dan proporsional. Tidak memandangnya secara underestimate, tidak pula overestimate.

“Bisnis itu urusannya bukan soal siapa menang dan siapa kalah. Semua pihak harus merasa menang dan puas karena bisa mengambil manfaat secara adil. Termasuk anak-anak (karyawan dan keluarga), yang menggantungkan hidupnya dari operasionalisasi perusahaan,” katanya. Saat  ini dalam jajaran grup usaha sudah melibatkan generasi ketiga yakni Muhammad Ryano Panjaitan. Livia Vilanesia Panjaitan & Moshe Darron Panjaitan

Lebih jauh Ilham Panjaitan menekankan, untuk sampai pada posisi mereka sekarang, siapa pun dia, termasuk dari keluarga inti Panjaitan, harus melewati tour of duty di sejumlah level, dan bagian perusahaan. Ia menyebutkan, mereka harus mau mengikuti tahapan sebagai profesional.

Yang jelas, dengan perjalanan bisnis yang cukup panjang tersebut  Agung Concern Group memiliki modal kuat untuk ikut menjadi salah satu pelaku penting dalam bisnis menuju Indonesia Emas 2045.(MT)