Pikiranrakyatjambi.com. Kepala Desa fitri kurniawan bersama rombongan cagar budaya menyerahkan makala tentang situs peninggalan kerajaan melayu kuno pra sriwijaya yang ada di desa rantau kapas tuo kec. Muara tembesi kamis ( 23/7/2024)
Berdasarkan banyaknya penemuan situs dan arca disertai struktur candi yang ditemukan oleh masyarakat, kami membentuk tim perlindungan cagar budaya bernama bukit malako kecil.
Kemudian tim bukit malako kecil berinisiatif membuat malaka tentang peradaban kerajaan melayu kuno para sriwijaya,kemudian kami menghadap bupati batanghari M.fadil Arif,kedatangan kami sangat di resfon oleh bupati. Ujar kades
Ditengah kesibukan pelantikan BPD sekabupaten batanghari bupati mempasilitasi kami untuk pertemuan dengan kadis PDK kabupaten batanghari. Sambung nya.
Kedatangan kami bersama datok kades ke dinas PDK disambut dengan baik oleh pak Zulpadli S.pd, Mpd,.
Saat ini kami sedang menggalakan tentang sejarah ,dan inilah yang kami cari, ibarat gayung bersambut kedatangan pak kades dan rombongan tim cagar budaya menyerahkan makala tentang situs sejarah disertai dengan bukti-bukti poto acra dan situs Ujar kadis.
Kami akan segera menindaklanjuti dan secepat nya kita usulkan SK bupati agar ditetapkan sebagai cagar budaya di bukit malako kecil desa rantau kapas tuo. program jangka panjang kuta jadikan tempat pariwisata. Sambungnya.
Rantau kapas tuo merupakan sentral kerajaan melayu kuno di abad ke 5-8 M,. Terlihat dari berbagai penemuan situs,arca emas,dan arca berbahan perunggu,struktur batu seperri candi. sangat bayang ditemukan di daratan sungai batanghari, disertai sumber para ilmuan mengatakan kerajaan melayu kuno di huluan sungai batanghari. Ujar fanni