Pikiranrakyatjambi.com,
JAKARTA - Ketua KPK, Firli Bahuri setiap mentweet di akun @ firlibahuriofficial selalu memakai salam FBI. Ternyata kepanjangannya Firli Bahuri untuk Indonesia.Hebohnya istilah FBI itu setelah Firli Bahuri menjelaskan duduk perkaranya melalui akun twitternya tentang maraknya baleho dan spanduk di berbagai daerah yang mendukung Firli jadi Presiden.
Sebuah media membuat judul Firli Bahuri Kini Pakai 'Salam FBI' untuk Jawab Spanduk Pilpres.
"Saya justru bertanya kepada orang orang yang mempersoalkan FBI = Firli Bahuri untuk Indonesia. Apa yg salah dan dimana kelirunya. Saya sangat bangga dengan Indonesia." Ujar Firli kepada Mursyid Sonsang, Senin malam.
Menurut Firli setiap anak bangsa yang mengaku dirinya orang Indonesia tentu untuk Indonesia masa iya untuk asing. Jangan sampai WNI tapi kerjanya untuk asing.
" Boleh saja pemain bola, pemain badminton ya untuk Indonesia. Saya juga untuk Indonesia. Emang ada yang keliru." Jelas Firli yang hobby main badminton itu.
Dijelaskan Firli, dirinya hanya kerja berjuang dan terus mengabdikan diri untuk negeri ini. Selama 37 tahun bekerja sejak bintara dengan pangkat sersan dua polisi tahun1983 hingga saat ini.
" Saya telah hidup dan dibesarkan selama 59 tahun di negeri ini dan begitu banyak yang telah diberikan negara Indonesia kepadaku, jadi sudah kewajiban kalau saya untuk Indonesia." Jelas mantan Kapolda NTB ini.
Semua yang dilakukan Firli, dengan bersyukur, ikhlas dan sabar semua yang diberikan Allah, tidak pernah bergeser
" Kalaupun sekarang ada yang memperbincangkan nama saya. Sayapun tidak mau terganggu, sy fokus kerja dan kerja." Jelasnya.
"Semua atas kuasa dan kehendak Allah yang maha kuasa. Selaku manusia yang memiliki keyakinan atas segala sesuatunya karena kuasa dan kehendak Allah maka saya hanya memilih pada satu pilihan yaitu bersikap tawakal." Tambah Lulusan Akpol tahun 1990 ini.
Penjelasan Firli tentang Baleho dan spanduk..
"Sesungguhnya sekali lagi saya ingin menegaskan bahwa spanduk itu sama sekali saya tidak tau dan tidak ada Inisiatif apapun yang datang dari saya dan saya tidak memahami bagaimana ia bisa muncul," ujar Firli dalam Tweetnya di akun
Dijelaskan Firli, mungkin saja atau ada dua kemungkinan yang terjadi; yang pertama adalah sekelompok orang sengaja menyebarkannya untuk memprovokasi keterlibatannya dalam politik.
"Padahal saya sudah berulang kali tegaskan bahwa saya adalah penegak hukum yang sama sekali tidak boleh berpolitik." Tegasnya
Kemungkinan kedua, tambah Firli ada sebagian masyarakat kita memang tidak mengerti bagaimana cara mengekspresikan pendapat dan prosedur penyampaian pendapat Terkait presiden yang akan datang. Sehingga mereka secara apa adanya mencoba mencantumkan aspirasi mereka di atas sebuah spanduk.
"Memang di sebagian spanduk itu sebenarnya tidak ada kalimat atau kata kata tentang saya sebagiannya artinya mungkin saja mereka hanya menghendaki siapa pun yang bisa memberantas korupsi itulah orang yg mereka ingin calonkan." Ungkap Mantan Kapolda Sumsel ini.
Sekali lagi kata Firli, mengulang kembali komentar seperti ini kepada publik untuk menegaskan dan menjelaskan posisi sulit saya sebagai orang yang ditarik kiri kanan.
Sebelumnya sudah menjelaskan posisi lembaga yang saya pimpin karena dia ditarik kiri kanan terlibat dalam kecenderungan opini dan arus politik. Terus terang kami adalah lembaga penegak hukum dan saya sebagai profesi adalah penegak hukum.
"Percayalah para sahabat, Semua yang terjadi di KPK adalah proses hukum dan tidak ada kejadian politik. Selamat berakhir pekan dan sehat selalu semuanya. SALAM FBI" tutupnya.